Minggu, 27 Januari 2013

KONFUSIUS


Annyeonghaseyo :)
Mendengar kata Konfusius selalu di sebut-sebut oleh para mahasiswa Korea, bikin aku penasaran apa dan siapa Konfusius itu sebenarnya. Setelah melakukan penelusuran *plak akhirnya aku tau siapa itu Konfusius.

KONFUSIUS ADALAH ...

KONFUSIUS, SANG GURU PENGEMBARA


Cina merupakan negara besar yang mempunyai tradisi filsafati yang kuat dan independen. Hal ini disebabkan oleh perbedaan lingkungan budaya Cina yang akhirnya menghasilkan perbedaan gagasan, keyakinan dan gaya berpikir dengan kebudayaan di luar Cina, salah satunya adalah konfusius yang ajarannya dapat disetarakan dengan agama dan masih mengakar kuat dalam masyarakat Cina hingga saat ini. Dalam karya tulis ini kita akan melihat perjalanan hidup Konfusius, dari lahir hingga matinya. Dengan ini penulis berharap agar kita semakin mengenal Konfusius dan akhirnya bisa membantu kita dalam memahami ajarannya.



1. Konfusius dan Masa Kecilnya

Konfusianisme dikembangkan pertama kali oleh Konfusius. Sebutan Konfusius ini sebenarnya adalah sebutan yang dilatinkan oleh para misionaris Yesuit. Dalam lafal Cina dikenal sebagai Kong-Fu-Tze yang merupakan nama kehormatan bagi Konfusius. Nama aslinya sendiri ialah Kong Chiu. Kong adalah nama marganya dan Chiu adalah namanya sendiri yang artinya bukit. Ia dilahirkan pada 551 SM di desa Ch’ang Ph’ing, di Qufu negara feodal Lu, di masa pemerintahan dinasti Zhou. Pada bagian ini, kita akan melihat kehidupan masa kecil Konfusius.

Ayah Konfusius adalah seorang prajurit Lu dan beliau dikenal sebagai prajurit yang gagah berani. Konfusius lahir ketika ayahnya berumur 64 tahun dalam keluarga miskin dan beliau meninggal ketika Konfusius berumur 3 tahun. Sejak saat itu Konfusius dibesarkan dan dididik oleh Ibunya. Ia menghabiskan masa remajanya dengan belajar. Ibunya mengajarkan enam pelajaran pokok dan enam kitab klasik. Karena ibunya semakin sibuk dengan urusan rumah tangga, sementara ia tidak ingin pelajaran untuk anaknya terhambat. Ia memasukkan anaknya ke sekolah negeri. Tetapi hal ini hanya berlangsung selama tiga tahun, karena Konfusius kecil merasa kurang mendapatkan pelajaran yang sesuai dengan kecerdasannya. ibunya membawa Konfusius kecil kepada kakeknya untuk mendapatkan pelajaran tambahan. Di sana kecerdasaan Konfusius dapat terasah dengan baik.



2. Masa Muda dan Masa Pelayanan Konfusius

Ketika berusia 19 tahun, Konfusius menikah dengan seorang gadis dari keluarga Qiguan yang tinggal di Song dan setahun kemudian dikaruniai seorang anak yang diberi nama Li Boyu. Setelah menikah, ia bekerja sebagai pejabat rendahan di kota Cheng di bawah keluarga Mengsun Xie sebagai seorang penjaga lumbung gandum dan merangkap sebagai petugas penarik pajak hasil bumi. Konfusius menjalankan tugas dengan baik sehingga memberikan hasil yang memuaskan. Di usianya yang ke-22, Konfusius memutuskan untuk menjadi guru. Tanpa ragu, ia menggunakan tempat tinggalnya sebagai tempat untuk mengajar anak-anak muda yang ingin belajar kebijaksanaan klasik darinya. Ia selalu menetapkan standar yang tinggi terhadap setiap muridnya. Selain itu metode yang dipakainya dalam mengajar disesuaikan dengan karakteristik serta kemampuan dasar murid-muridnya. Pada 527 SM, ibu Konfusius meninggal dunia.

Pada 501 SM, Konfusius menjalankan kehidupan publik di pemerintahan. Ia diangkat sebagai hakim dan pemimpin di kota Zhong Du. Kota tersebut terletak 90 li (sekitar 30 km) dari ibu kota Lu. Konfusius berhasil menjadi hakim yang bijak di daerah Zong Du dengan bertindak adil terhadap rakyat, oleh karena itu ia diangkat menjadi menteri pembangunan kuil, tata kota, dan pengairan dan jembatan. Kemudian ia diangkat sebagai menteri keadilan di Lu. Konfusius selalu menjalankan tugasnya dengan baik dan adil sehingga ia sangat disukai oleh rakyat. Namun adanya perubahan yang menyebabkan adanya intrik politik dan kemerosotan moral penguasa, dia mengundurkan diri dari jabatannya pada tahun 497 SM. Dia lalu menjadi guru pengembara selama 13 tahun.



3. Konfusius: Guru Pengembara

Setelah meninggalkan Lu, Konfusius pergi ke Wei, sebuah negara kecil yang terletak di sebelah barat Lu. Ketika sampai di ibu kota Wei, Konfusius telah berusia 56 tahun. Selama di sana, ia dan para murid yang menyertai perjalanannya tinggal di rumah seorang pejabat yang bersih bernama Yen Chau-yu. Di situ ia tinggal selama 10 bulan. Meskipun para pemimpin Wei menerima dengan baik, Konfusius akhirnya tetap pergi meninggalkan Wei karena para pemimpin tidak mau menerima dan menjalankan ajarannya. Selanjutnya ia memutuskan untuk pergi ke daerah Chan di sebelah selatan Wei.

Pada tahun 494 SM, Chan mendapat serangan dari Wu. Mendengar hal ini Konfusius segera kembali ke Wei. Di sana ia diterima baik oleh bangsawan Ling bahkan diperlakukan dengan baik. Meskipun demikian, bangsawan tersebut tidak mau memberi perhatian pada ajaran Konfusius. Selama di Wei, Konfusius pun mendapat banyak undangan dari para pejabat, namun tak satu undangan pun diterimanya. Pada 490 SM, Konfusis pergi ke Tsai. Selama dalam perjalanan, mereka kehabisan perbekalan Konfusius dan para muridnya menderita kelaparan tujuh hari lamanya. Meskipun demikian, Konfusius tetap terlihat tenang dan gembira menghadapi kesulitan itu. Mereka tinggal di wilayah Tsai sampai 489 SM. Pada tahun yang sama, bangsawan Ding pemimpin dan pejabat penting yang mempunyai pengaruh besar di Lu meninggal dunia. Sebelum meninggal dunia. Sebelum meninggal, bangsawan Ding menyesali apa yang dulu pernah ia perbuat terhadap Konfusius. Kemudian ia meminta Chi K’ang untuk memanggil Konfusius agar kembali bekerja padanya, maka ia mengutus Yen Chiu untuk memanggil Konfusius ke Lu. Dengan sangat antusias Konfusius menerima tawaran itu dan kembali ke Lu pada tahun 484 SM.

Pada 479 SM, akhirnya Konfusius pun meninggal dunia. Meskipun demikian, apa yang telah dicapai selama hidupnya dan segala sesuatu yang dihayatinya mampu membuat kematiannya menjadi begitu bermakna.


posted by : Kim Nhara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar